Saturday, June 1, 2013

The Final Destination

Assalaamu'alaikum...
Alhamdulillaah saya masih bisa melanjutkan tulisan ini...Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Untuk menghafal Al Quran, menurut pengalaman saya dan  juga para hafidz , ada beberapa syarat  yang harus kita ketahui.. Yaitu:

1. Niat
2. Bimbingan ustadz
3. Menggunakan satu mushaf
4. Mengerti artinya
5. Sabar/Konsisten

Untuk poin pertama dan kedua sudah dibahas pada posting sebelumnya.

Sekarang mari kita lanjutkan kepada poin ke tiga dan seterusnya;

3. Menggunakan satu mushaf Al Quran

 Gunakanlah satu mushaf untuk menghafal… usahakan jangan berganti-ganti… Kalaupun harus berganti, harus jenis mushaf yang sama.

Para Hafidz biasanya menggunakan mushaf Al Quran Huffadz, cetakan standard internasional, ciri-cirinya adalah; satu juz terdiri dari sepuluh lembar atau dua puluh halaman, satu halaman nya terdiri dari lima belas baris, ayat pojok; maksudnya ayat pojok adalah; setiap ayat selalu dimulai dan diakhiri dipojok halaman, jadi tidak ada ayat yang terpotong dan bersambung ke halaman berikutnya.

 Mengapa harus menggunakan hanya satu mushaf?

Dengan menggunakan satu mushaf, lama kelamaan anda akan hafal di mana letak ayat-ayat yang anda hafal… Ayat-ayat tersebut akan tergambar di kepala/ memory anda.
Ini disebut dengan photogenic memory, yang akan sangat membantu anda dalam menjaga hafalan anda nanti.

Di era digital seperti sekarang ini , kita dengan gampang bisa membaca Al Quran melalui HP dan Gadget… ini baik sekali... namun, jika anda ingin menghafal Al Quran , sangat saya sarankan tetaplah gunakan mushaf. Gunakan Al Quran yang ada di HP/ Gadget hanya sebagai pelengkap… misalnya  ketika anda sedang tidak membawa mushaf, atau anda sedang di tempat umum, dan anda sungkan membuka mushaf (sebenarnya tidak perlu sungkan).


Saya sendiri menggunakan satu mushaf utama, sebuah mushaf Al Quran terbitan Syamil dengan terjemahan, mushaf inilah yang sehari-hari saya bawa di mobil dan ke masjid saat sholat subuh (biasanya saya menambah hafalan di masjid saat selesai sholat subuh).
Selain mushaf ini saya juga memiliki mushaf berukuran kecil, yang bisa dikantongi, juga mushaf terjemahan per kata, dan juga ada mushaf yang berukuran besar yang biasa  digunakan saat sholat malam.

Walaupun saya memiliki beberapa mushaf, semuanya adalah mushaf dari jenis yang sama, yaitu mushaf Huffadz seperti yang saya sebutkan di atas.


Mengenai mushaf utama... saya sudah menggunakan mushaf ini sejak tahun 2007.


mushaf utama


Mushaf ini memiliki sejarah tersendiri... 


Begini ceritanya..

Pada suatu hari, saya  melakukan sebuah meeting bisnis dengan seseorang ibu di sebuah Mall di daerah Depok.. Pada waktu itu kebetulan beliau membawa putrinya, yang masih duduk di bangku kelas 2 SD,  saat itu ternyata sang anak memiliki hafalan Quran sebanyak 3  Juz.. Subhanallah..  Saya kagum sekali... Saat itu saya baru mulai menghafal surat-surat pendek di juz 30.


Belum lagi habis kekaguman saya, lalu tiba-tiba sang ibu mengeluarkan sebuah mushaf Al Quran berwarna biru (kebetulan warna favorit saya...)...

Sambil berkata "Mas Alfian , ini saya hadiahkan untuk anda... jangan lupa dibaca yaa.."
Ternyata, setiap baru berkenalan dengan seseorang, beliau selalu menghadiahkan mushaf Al Quran... Subhanallah... Luar biasa..


Mushaf tersebutlah yang saya gunakan hingga saat ini untuk menghafal... Coba perhatikan gambarnya... sudah ada sobek disamping dan terlihat mulai kusam, ini ciri-ciri mushaf yang sering dibaca. Kalau anda punya mushaf di rumah semuanya mesih mulus seperti baru, jangan berbangga hati, bisa-bisa ini pertanda di rumah anda jarang dibacakan Al Quran.

Termakasih Ustadzah Neno Warisman.. Tidak ada satu kebetulan, semuanya terjadi atas izin Allah... 

Walaupun sejak saat itu kita belum pernah bertemu kembali, namun insya Allah.. setiap huruf yang saya baca dari mushaf kesayangan saya itu, pahalanya akan mengalir kepada anda. Barokalahu fiiki wa ahliki.. Aaamiin Yaa Robbal 'Aalamiin..



4. Mengerti artinya


Sebagian besar isi Al Quran adalah berupa cerita dari kejadian-kejadian…
Kalau anda bisa mengerti artinya, walaupun hanya secara garis besarnya saja, ini akan sangat membantu  dalam proses menghafal, karena anda akan mengetahui cerita yang disampaikan dari ayat ke ayat, apabila anda lupa bunyi ayatnya, jika anda ingat ceritanya, kemungkinan besar anda akan bisa mengingat kembali bunyi ayat tersebut.

Milikilah mushaf Al Quran dengan terjemahan per kata… Dan secara rutin perbanyaklah perbendaharaan kosa kata bahasa arab anda…
Bisa dimulai dari yang sangat sederhana…
Contohnya;
Wa=dan
Fa=maka
Tsumma=kemudian
Alladziina=orang-orang yang
Alladzii= (orang) yang
Aamanu=orang yang beiman…

Menurut teori yang saya pernah dengar, apabila anda sudah dapat paham/mengerti kosa kata Al Quran pada juz pertama, maka anda suadah sama dengan menguasai 50% kosa kata Al Quran. Mengapa? karena penggunaan kosa katanya banyak yang sama / diulang-ulang... 

Selain untuk mempermudah menghafal, jika anda mengerti maknanya, anda akan dapat langsung menerapkan ayat-ayat tersebut di kehidupan sehari-hari.
Bukankah tujuan kita mempelajari Al Quran agar mendapat petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar bisa selamat dunia akhirat? Bagaimana anda bisa mendapatkan petunjuk kalau anda tidak paham? :)

Al Quran memliki petunjuk/jawaban untuk semua persoalan. Salah satu contoh;

Sebagai seorang pengusaha, saya sering mengadakan perjanjian/kontrak dengan berbagai Pihak, mulai artis, event organizer, media, vendor, dan lain-lain.
Sewaktu saya menghafal juz 3, tepatnya di surah Al Baqoroh 282, Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan benar...."

Selanjutnya tolong baca sendiri yaa.. hehehe... soalnya ayat ini panjang sekali, krena mengatur tata cara penulisan perjanjian, saksi, dan lain-lain.  Sebenarnya ayat ini adalah ayat terpanjang dari seluruh ayat Al Quran.
Hmmm.. mengapa ayat terpanjang di Al Quran justru mengenai muamalah/usaha/hutang piutang? Bukan mengenai Iman, Tauhid, dan lain-lain? Wallahu a'lam...

Hal yang sangat menarik perhatian saya mengenai ayat ini:
Saya baru sadar, selama ini saya menandatangani banyak sekali perjanjian dan kontrak, ternyata hal tersebut sudah diajarkan oleh Allah SWT di dalam Al Quran sejak 14 abad yang lalu. Ini semakin memperkuat keyakinan saya bahwa Al Quran benar-benar merupakan firman Allah, bukan tulisan tangan manusia, atau Nabi Muhammad SAW. Sulit rasanya membayangkan seorang manusia, tidak bisa baca tulis, yang hidup 14 abad yang lalu, di sebuah negeri yang belum memiliki peradaban maju, bahkan belum memiliki sistem pemerintahan/kerajaan bisa merumuskan ketentuan-ketentuan seperti yang tercantum di ayat tersebut, dan yang paling hebatnya lagi, ketentuan-ketentuan tersebut masih dipakai hingga saat ini, oleh seluruh umat manusia! Bukan hanya oleh umat Islam! Subhanallah...


5. Sabar dan Konsisten

 Nabi Muhammad SAW bersabda: 
"Perumpamaan orang yang menghafal al-Quran adalah seperti seekor unta yang diikat. Jika ia terus mengikatnya, maka ia dapat menahannya. Dan jika ia melepaskannya, maka unta itu pun pergi." (HR Bukhari Muslim).

Begitulah sulitnya menjaga hafalan Al Quran, maka dari itu, diperlukan kesabaran dan konsistensi.
Menghafal Al Quran itu mudah.. Menjaganya sulit.
Cara menjaganya adalah sering melakukan murajaah.. yaitu mengulang-ulang hafalan, maka dari itu, penting sekali memiliki partner atau guru dalam menghafal Al Quran.

bersama Ust. Eko Taqiyudin MA, guru tahfidz saya.


Tetaplah sabar dalam menghafal Al Quran, selain sabar dalam menghadapi kelupaan, juga menghadapi godaan.
Imam Syafii, yang hafal Al Quran sejak usia 7 tahun pernah kehilangan hafalan Al Quran sebanyak 40 ayat saat tidak sengaja melihat betis wanita.

Wah.. gimana ya? Zaman sekarang kalo betis ada di mana-mana.. Bahkan yang lebih dari itu pun banyak... Lalu bagaimana?

Pelajaran dari kisah di atas bahwa intinya kita harus menjaga diri  dari maksiat sekecil apapun.
Imam Syafii hilang hafalannya hanya karena melihat betis, karena beliau begitu terjaga pandangannya sejak kecil dari maksiat. Mungkin beda dengan kita yang hidup di zaman sekarang, yang memang pemandangan seperti itu sudah lazim.


Bersabarlah dalam menghafal Al Quran, berapa lama pun.. 
Lalu berapa lama seseorang bisa hafal seluruh Al Quran?
Tergantung... Seorang santri yang khusus menghafal Al Quran dapat menyelesaikan hafalannya rata-rata dalam waktu 2 sampai 3 tahun. Namun, ada yang hanya 6 bulan, tapi ada juga yang 6 tahun bahkan lebih.

Bagi saya, meghafal Al Quran bukanlah sebagai tujuan akhir. Karena tujuan akhir kita adalah  ridho Allah SWT yang berbuah surga yang kekal.
Menghafal Al Quran hanya jembatan menuju ke tujuan akhir tadi.
Saya sudah menghafal Al Quran sejak tahun 2007... dan hingga kini Alhamdulillah, insya Allah saya sudah memiliki hafalan 8 juz. Lambat? Mungkin... Tapi lambat dibanding apa? 
Kalau saja saya tidak memutuskan untuk menghafal Al Quran 6 tahun yang lalu... Saat ini hafalan saya mungkin masih itu-itu juga... ya... Masih 12 Surat pendek.
Tidak henti-hentinya saya bersyukur atas nikmat Allah yang memberikan hafalan ini kepada saya... Jangankan menghafal 8 Juz Al Quran (sama dengan 160 halaman... bahasa arab lagi...).. Menghafal pelajaran sejarah saja waktu sekolah dulu  sulit sekali.
Saya akan terus menghafal.. kalau saja 1 tahun saya bisa hafal 1 juz.. berarti di saat umur  61 tahun,  akan hafal 30 juz.
Bagi saya yang terpenting bukan target kapan jadi hafidz nya... Tapi kemampuan untuk terus konsisten menghafal, menjaga, memahami dan mengamalkan hafalan Al Quran tersebut, sehingga sewaktu-waktu ajal tiba, insya Allah saya akan memiliki bekal untuk menghadap Allah SWT.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda, “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al Quran. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Demikianlah syarat-syarat Al Quran menurut apa yang saya ketahui dengan ilmu yang sangat terbatas, semoga dapat bermanfaat.

Mudah-mudahan kita semua diberi Allah kemauan dan kesabaran dalam mempelajari dan mengamalkan Al Quran... Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin..









Monday, May 6, 2013

Syarat-syarat menghafal Al Quran (2)


Assalamualaikum...
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, mohon maaf postingannya agak lama, dikarenakan beberapa kesibukan.
Sesuai dengan janji saya, berikut adalah point ke dua mengenai syarat-syarat mengahafal Al Quran versi saya... hehe..
 Baiklah, Bismillaahirrohmaanirrohiim..

2. Minta bimbingan Ustadz 

Ini point yang sangat penting.. Carilah ustadz yang mampu mengajari anda membaca Al Quran dengan benar secara tajwid dan makhrijul huruf nya.

Kalau ustadz tersebut juga seorang hafidz , itu lebih baik.
Walaupun anda menganggap diri anda sudah lancar membaca Al Quran, tetap lah mencari ustadz yang bisa membimbing anda.

Proses menghafal akan jauh lebih efektif dan efisien, dan hafalan anda akan lebih kuat dibandingkan jika anda menghafal tanpa pengawasan ustadz.

Surat-surat yang sudah anda hafal nantinya harus dicek kebenaran hafalan dan tajwidnya, dan untuk itu, anda harus memperdengarkannya kepada orang lain, di sini lah peran ustadz/guru sangat penting.

Saya jadi teringat waktu saat-saat pertama kali saya mulai senang sholat di masjid...
Bukan hanya sholat, saya pun ikut mengaji di masjid, termasuk ikut tadarrus Al Quran.

Pertama kali ikut tadarrus di masjid, saya ingat sekali, waktu itu saya berfikir saya sudah jago membaca Al Quran.. Karena memang saya bisa membaca Al Quran, dan pernah khatam.. satu kali... dulu... waktu SD... hehehe..

Ternyata, setelah ikut tadarrus yang dipimpin oleh sang Imam masjid, yaitu Ust Asep Syaefullah, barulah ketahuan, bacaan saya amburadul... Bahkan bacaan Al Fatihah saya banyak salahnya.. Astaghfirullah..

Ya sudah.. Akhirnya saya belajar lagi membaca Al Quran dengan tajwid yang benar.. Saya belajar langsung dari sang Imam Masjid, setiap hari Selasa dan Jumat, habis sholat subuh, saya pun  mengaji dengan Ust Asep, , yang umurnya 2 tahun lebih muda dari saya.. Tak ada istilah "malu" dalam kamus saya untuk belajar, apalagi ilmu agama.

Ternyata membaca Al Quran dengan baik dan benar itu luar biasa lho..!!

Coba anda pikir, kitab mana di dunia ini selain Al Quran yang cara mengucapkan hurufnya diatur sedemikian detail, contoh:  seperti kaf  dan qof , huruf yang mirip sekali pengucapannya/bunyinya, tapi kalau anda tertukar sedikit saja cara mengucapkannya, artinya bisa jauh berubah ,
contoh:Qolbu (menggunakan Qof) artinya hati, sedangkan Kalbu (menggunakan Kaf), artinya anjing... jauh sekali bukan?

Belum lagi aturan di mana anda boleh berhenti membaca, harus berhenti dan tidak boleh berhenti, bahkan ada yang harus berhenti tapi tidak boleh bernafas selama sekitar 1-2 detik (sakta)..
Ada lagi aturan panjang pendek nya huruf, ada huruf yang di tahan, ... dan banyak lagi.
Bagi saya membaca Al Quran ibarat bermain video game... 

Ya.. kalau anda main video game/PS, kita harus cepat berfikir dan bertindak, atau memiliki refleks yang baik, kapan harus pencet tombol kiri, kanan, atas, bawah, bulat ,segi tiga, kotak , x, L1, L2...
Nah... Begitu juga dengan membaca Al Quran, waktu kita membaca Al Quran, kita harus dapat cepat "mengambil keputusan", bagaimana cara mengucapkan huruf , berapa panjangnya, apakah ada dengungnya, atau harus di tahan , boleh berhenti atau tidak, dan lain-lain.

Pada mulanya memang susah sekali... Tapi lama kelamaan anda akan terbiasa, sehingga anda bisa membaca kata-kata yang masih beberapa kata di belakang kata yang sedang anda ucapkan, sambil berfikir seperti apa cara membaca kata-kata tersebut... ini luar biasa!!!

Misalnya begini, ada ayat yang berbunyi :
"innalladziina fatanul mu'miniina wal mu'minaati tsumma lam yatuubu falahum 'adzaabu jahannam walahum 'adzaabul hariiq"
Nah.. Kalau anda sudah terlatih, pada saat mulut anda mengucapkan "innalladziina", mata anda sudah bisa sampai melihat ke "tsumma lam..." sambil melihat kaedah tajwidnya sekaligus berfikir bagaimana nanti cara membacanya.
Ini melatih kecepatan berfikir, ya ... jelas...  kecepatan berhitung anda pun akan meningkat pesat ketika anda menghafal Al Quran, begitu juga kemampuan menghafal angka-angka, misalnya nomer HP, pin BB, nomer rekening, dan lain-lain...
Hal ini disebabkan otak orang yang menghafal Al Quran terus menerus distimulasi dan diasah oleh Al Quran... 

Dan, ternyata semakin anda belajar membaca Al Quran, semakin anda merasa serba kurang ilmu... 

Begitu luasnya ilmu dalam Islam, sehingga ilmu untuk membaca kitabnya saja pun tak bisa diukur kedalaman dan keluasannya..
Apakah anda tahu bahwa ada tujuh macam cara/gaya dalam membaca Al Quran?
Satu aja saya gak kelar-kelar... gimana lagi tujuh? hehe..

Naaah.. itu baru membaca thok... belum lagi mengartikannya, lalu menafsirkannya... apalagi mengamalkannya... Subhanallah... Allaahu Akbar...

Saya pernah mendengar cerita tentang seorang Doktor di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir, yang menyusun skripsi setebal 300 halaman untuk gelar Profesor nya dengan hanya membahas huruf Alif... Bayangkan, itu baru satu huruf... :)

Kita hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, agar kita diberikan hidayah untuk senantiasa mau "dekat" dengan Al Quran, hingga akhir hayat kita... Aamiin yaa Robbal 'aalmiin..
Sampai di sini dulu yaa... Insya Allah segera dilanjutkan ke point nomer 3..
Terimakasih sudah membaca blog saya, semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kata yang salah..
Wassalam..

Dari Jabir r.a. , Nabi Muhammad SAW mengumpulkan dua orang laki-laki dari korban perang dalam satu kubur, lalu beliau bersabda "Manakah di antara dua orang ini yang lebih banyak hafalan Al Quran nya?" Ketika beliau diberi isyarat terhadap salah satunya, maka beliau memasukkannya lebih dulu ke liang lahad. (HR Bukhari)


  








Sunday, April 28, 2013

Syarat-syarat menghafal Al Quran (1)


Assalaamu'alaikum Wrwb..
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Semoga kita senantiasa dalam lindungan Nya... Aamiin..
Di posting sebelumnya, saya menulis bahwa saya akan menceritakan asal mulanya saya senang berjamaah lima waktu di masjid..Tapi saya rasa, cerita itu bisa menunggu...Saya pikir lebih baik saya menulis mengenai syarat-syarat untuk menghafal Al Quran terlebih  dahulu, agar anda yang terinspirasi ingin mulai menghafal Al Quran dapat segera memulainya...

 Baiklah... Bismillaahirrohmaanirrohiiim..


1. Niat 

Niatkan menghafal Al Quran semata-mata karena mengharapkan ridho Allah SWT, bukan karena ingin dibilang 'alim, sholeh, atau karena ingin dikagumi orang lain. 

Pasang niat yang kuat... "Aku menghafal Al Quran karena Allah SWT".

Niat ini sangat kuat hubungannya dengan motivasi anda dalam menghafal Al Quran. Apa motivasi anda? Saya akan mengutip sebuah hadits mengenai keutamaan penghafal (hafidz) Al Quran kepada anda, agar anda semakin semangat untuk segera memulai menghafal Al Quran.


Dari  Buraidah Al Aslami RA, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: 
"Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (HR Ahmad).


Niat awal saya adalah hanya ingin menambah satu surat , namun setelah mengetahui hadits ini, timbul lah keinginan yang sangat besar...


Ternyata hafidz Quran memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa di akhirat nanti, dan bukan hanya si penghafal saja yang diberi keistimewaan, namun kedua orang tuanya juga.
Siapapun anda, jika anda punya niat yang kuat, anda pasti bisa!


Coba perhatikan gambar di samping,
perhatikan  saya (kaos biru), foto ini diambil tahun 90an, bersama band 
saya yang beraliran DEATH METAL, yang bernama "MORBID SATAN" .. Seram banget ya namanya.. hehehe









Bersama drum kesayangan saya... Main drum sudah jadi hobby saya sejak usia 16 tahun.








Foto di samping, diambil pada bulan Juni 2012, saat shooting iklan sebuah acara pencarian bakat musik tingkat nasional, di mana saya juga sebagai seorang juri.







Melalui foto-foto di atas, saya hanya ingin menyampaikan bahwa sekali lagi, apapun latar belakang anda, anda bisa jadi hafidz Quran, asal anda punya niat, mau berusaha dan berdoa kepada Allah SWT...

Rasulullah SAW bersabda " Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh dan bentuk rupa kalian, tetapi Ia melihat hati dan amal kalian" (HR Muslim)

Jika anda sehari-hari tidak pakai baju koko atau gamis, pakai lobe dan berjanggut panjang... bukan berarti anda tidak bisa jadi hafidz Quran.. 
BISA!!!.. asal anda punya niat, usaha, dan doa.... Inya Allah anda bisa.. Tapi ingat ya... jauhi laranganNya, kerjakan perintahNya. 

Selanjutnya..
Mari kita lihat QS Al Qomar ayat 17, 22, 32, 40
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al Quran untuk dipelajari (dihafal) , maka adakah orang yang mau mempelajari (menghafal) nya?”

Ayat ini diulang-ulang sampai empat kali oleh Allah SWT dalam satu surat... 
Saat pertama kali membaca ayat ini, saya merasa... "wah.. kok gak enak banget ya sama Allah... udah digampangin, dikasih tahu berulang-ulang, tapi masih cuek juga...astaghfirullaah.."

Kalau begitu, apa sih motivasi saya dalam menghafal Al Quran?

Pertama; Saya sering berfikir... sampai kapan ya saya hidup di dunia ini?
Kapan saya mati? Bagaimana saya mati? Dan apakah bekal saya sudah cukup untuk menghadapi mati?
Saya berharap hafalan Al Quran saya dapat menjadi bekal yang menemani saya selama di alam kubur, menunggu dibangkitkan. Saya pernah mendengar hadits nya, tapi saya cari-cari belum ketemu.

Kedua; Saya ingin menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada ayah dan ibu saya. Saya merasa, sewaktu mereka hidup, saya belum bisa berbuat baik kepada mereka, maka sekarang lah saatnya saya membalas budi mereka.
Setiap kali saya membaca Al Quran baik dengan binnazhor (melihat mushaf), atau pun bilghoib (tanpa melihat mushaf), selalu bacaan tersebut tidak lupa saya niatkan sebagai hadiah untuk ayah ibu saya, mudah-mudahan Allah berkenan... Aamiin ya rabbal 'aalamiin..

Ketiga; Saya ingin anak-anak saya menjadi hafidz Quran, untuk itu saya harus bisa menjadi hafidz Quran juga. Saya ingin menjadi contoh yang baik bagi anak-anak saya.
Kalau tidak mampu 30 juz, yaa minimal juz 30 lah.. hehehe
Ajaklah anak anda , bukan hanya menyuruh..
"Nak.. ngaji yuk sama ayah.."  bukan   " Kamu ngaji sana..!"
Anak sulung saya, Razan (6 tahun)  sudah mulai menghafal Al Quran sejak umur 3 tahun.
Setiap hari, kata demi kata, saya rutin mengajarinya dengan metode talaqqi; yaitu saya baca, lalu dia ulangi.. begitu terus.
Walaupun dia belum bisa baca Al Quran, namun hafalannya sudah mencapai 30 surat Juz 'amma. Jauh lebih baik dari ayahnya , yang saat berumur 34 tahun, hanya 12 surat.. Alhamdulillaah.. Terimakasih yaa Allah..

Keempat; Saya ingin mati dalam keadaan yang baik (Khusnul Khotimah).
Seorang Hafidz harus mengulang hafalannya setiap hari. Tidak ada waktu yang terbuang tanpa mengingat Al Quran, saya ingin ketika saya mati nanti, saya sedang mengucapkan ayat-ayat Allah...
Coba kita perhatikan, banyak orang yang mati dalam keadaan melakukan hal-hal yang dia sukai... ada yang mati ketika main bola, main tenis, mendaki gunung, balap motor, sampai yang maksiat juga banyak...
Saya berharap, mudah-mudahan Allah juga mencabut nyawa saya ketika saya sedang melakukan hal yang saya sukai, yaitu membaca/menghafal Al Quran... AAAmiiin ...

Kelima; Saya ingin mendapat petunjuk agar selamat dunia dan akhirat.
Ibarat jika anda beli HP baru, mungkin tanpa baca manual book nya, anda bisa menyalakan HP tersebut, membuat panggilan, SMS , dan lain-lain.
Tapi, jika anda membaca manual book nya secara terperinci, bahkan hafal, pasti anda akan dapat menggunakan HP tersebut dengan maksimal, dan kemungkinan besar HP tersebut juga akan lama umurnya.
Nah... bagaimana dengan manusia?
Kita ini punya manual book.. yaitu Al Quran... memang.. tanpa Al Quran kita bisa hidup, tapi sudah pasti tidak maksimal, tidak jelas arah dan tujuannya, bahkan bisa-bisa hidup kita hancur.
Bagaimana kita bisa selamat kalau kita tidak pernah mempelajari manual book kita sendiri, yaitu Al Quran?

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT... 
Demikianlah sharing saya kali ini,  berdasarkan pengalaman hidup  dan ilmu pengetahuan saya sangat terbatas...
Mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan kata..
Insya Allah di posting berikutnya akan saya lanjutkan pada point ke dua dan seterusnya.. 

Wassalaamu'alaikum...